pahami

Kesalahan terbesar adalah tidak pernah membuat keputusan

Jumat, 05 November 2010



Hingga pagi ini, Jumat (5/11/2010), ribuan warga termasuk mahasiswa di sepanjang Jalan Kaliurang, Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berbondong-bondong mengungsi.
Para pengungsi yang umumnya menumpangi motor dan mobil bergerak ke berbagai tempat di Yogyakarta dan wilayah lain di Jawa Tengah. Sementara itu, sekolah-sekolah dan rumah sakit di kedua kecamatan itu pun tutup.
Para pengungsi tak dapat memacu kendaraan dengan leluasa sebab mereka harus ekstra hati-hati karena turunnya hujan abu di wilayah Jalan Kaliurang Km 13,5. Hujan abu ini terasa sangat pekat, dengan jarak pandang hanya 10 meter. Setiap kendaraan pun menyalakan lampu agar dapat diketahui keberadaannya oleh kendaraan lain dari arah berlawanan.
Endang (51), warga Desa Nganggrung, Kecamatan Ngaglik, mengaku membawa suaminya yang sedang sakit bersama anak dan seorang pembantu untuk mengungsi ke Solo. "Lumayan mengkhawatirkan juga kondisinya seperti ini. Apalagi rumah saya dekat sungai sehingga rawan terkena banjir lahar," katanya.
Wisma Sakinah, salah satu tempat pondokan di desa itu yang menampung 27 mahasiswa, sejak Jumat pagi sudah dikosongkan penghuninya. Menurut Suranto, penjaga wisma itu, semua mahasiswa yang mondok di wisma itu pulang kampung ke rumahnya masing-masing karena takut dengan letusan susulan. "Saya saja ngungsi. Kondisinya mengkhawatirkan seperti ini," katanya.


YOGYAKARTA, - Erupsi Gunung Merapi memaksa Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan meliburkan sekolah di wilayah tersebut. Kegiatan belajar mengajar total libur pada Jumat (5/11/2010).
Informasi tentang liburnya sekolah itu sudah tersebar ke ke berbagai sekolah termasuk SMP Muhammadiyah 1, MAN 2 Yogya, SMP 14, SMP 12. Sebagian sekolah telah menerima instruksi itu sejak dinihari. "Sekolah diliburkan," kata Heru, Satpam SMA 1 Yogyakarta.
Beberapa murid sekolah lain, seperti SD Tarakanita, menerima pemberitahuan bahwa sekolah diliburkan melalui SMS pada orang tua murid. "Tadi terima SMS dari sekolah bahwa hari ini libur. Semua libur hari ini," ujar Monika, orang tua Diandra Narasari, murid SD Tarakanita Yogyakarta.
Sementara, para pelajar yang sudah terlanjur berangkat terlihat kembali ke rumah masing-masing. Di Jalan Tentara Pelajar, Jumat pagi, ratusan pelajar bergerombol di pinggir jalan. Mereka bersiap pulang ke rumah masing-masing.
Suasana di Kota Yogya saat ini terlihat suram. Pusat wisata Malioboro jadi kelabu dan kusam akibat timbunan debu vulkanik. Jarak pandang di ruas jalan itu pagi ini sekitar 200 meter saja.
Jarak pandang di jalan-jalan utama di Mangkubumi, Sudirman, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan HOS Cokroaminoto lebih sempit karena arus lalu-lintas padat. Debu terus beterbangan.
Pantauan di Stasiun Tugu, kereta normal dan sesuai jadwal. Namun demikian, suasana di stasiun terlihat lengang.